makalah struktur atom II
MAKALAH KIMIA
Struktrur Atom II

Disusun oleh :
Muhammad Imam Badruttamam (1414161035)
Irsyad Rizki Abandika (1414161021)
Ayu Anita Aulia Rahmah (1414161009)
Laela Purinah (1414161026)
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini.Makalah ini dibuat berdasarkan tugas terstruktur mata kuliah kimia
dasar.
Makalah
ini menjelaskan tentang kongfigurasi elektron, dimana di
dalamnya menerangkan pengertian, cara pengisian sub kulit dan hubungannya
terhadap sistem periodik unsur. Kami mohon maaf apabila di dalamnya ada
kesalahan dari isi makalah ini, apabila terdapat kesalahan di dalamnya mohon
dimaklumi karena kamu pu masih dalam proses pembelajaran. Semoga makalah ini
dapat berguna bagi kami dan bagi orang yang membacanya. Amin ya Rabbal Alamin.
Cirebon,September
2014
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Konfigurasi elektron merupakan cara penyusunan
elektron dalam suatu atom . ada beberapa aturan yang ditetapkan dalam penulisan
konfigurasi elektron.
a. Aturan Aufbau
Berdasarkan setiap energy yang dimiliki setiap orbital,urutan pengisian
orbital dapat disusun dengan urutan
1s2 2s2 2p6
3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2
4d10 5p6 6s2 4f14 5d10
6p6 7s2 5f14
6d10 7p6
b. Penyingkatan penulisan konfigurasi electron
Penulisan konfigurasi electron dapat disingkat berdasarkan konfigurasi
elektron gas –gas mulia.contohnya pada atom Mn
25
Mn [Ar] 4s2 3d5 atau 25
Mn[Ar] 3d5 4s2.
c. Penulisan konfigurasi electron untuk ion
Cara penulisan konfigurasi electron
untuk atom – atom yang bermuatan berbeda dengan penulisan konfigurasi
electron atom pada keadaan netral. Atom bermuatan positif telah melepaskan
elektron sehingga jumlah elektronnya berkurang . Adapun atom bermuatan
negatif telah menerima elektron sehingga
jumlah electronnya bertambah . jumlah elektron yang dilepaskan atau diterima
bergantung pada jumlah muatan .
d. Orbital penuh dan setengah penuh
Setiap unsur memiliki kecenderungan untuk mencapai keadaan stabil.
Orbital yang terisi penuh atau setengah penuh oleh elektron lebih stabil dari
pada orbital yang tidak penuh atau tidak setengah penuh.
Dalam menentukan nilai bilangan – bilangan kuantum suatu electron perlu
diubah terlebih dahulu konfigurasi electron menjadi diagram orbital .ada
beberapa aturan dalam penyusunan diagram orbital.
a. Kaidah Hund
b. Asas larangan Pauli
c. Penentuan bilangan kuantum
Adapun hubungan konfigurasi electron dan system
periodik diantaranya:
v
Golongan
unsur-unsur
1.
Golongan A yang
menempati blok s dan blok p
2.
Golonngan B yang
menempati blok d dan blok f
v
Periode unsur –
unsur
v
Penggolongan unsur
– unsure menurut IUPAC
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud konfigurasi elektron ?
2. Ada berapa aturan yang ditetapkan dalam penulisan
konfigurasi elektron ?
3. Apa saja aturan dalam penyusunan diagram orbital ?
4. Bagaimana hubungan konfigurasi elektron dengan sistem
periodik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu konfigurasi electron
2. Untuk memahami aturan yang di terapkan dalam
penulisan konfigurasi elektron
3. Untuk memahami aturan dalam penyusunan diagram
orbital
4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan konfigurasi
elektron dengan system periodik
BAB II
PEMBAHASAN
Struktur Atom II
(Kongfigurasi Elektron)
1.Pengertian kongfigurasi elektron
Konfigurasi
elektron adalah distribusi/cara penyususnan elektron dari sebuah atom. Konfigurasi elektron menggambarkan elektron yang
bergerak secara bebas dalam suatu orbital. Di kelas X SMA
kita telah mempelajari penulisan
kongfigurasi elektron berdasarkan jumlah elektron dalam setiap kulit (cara K,
L, M, N). Cara ini hanya dapat digunanakan untuk atom-atom yang terletak pada
golongan IA sampai dengan VIIIA. Bagaimana cara menuliskan konfigurasi elektron
untuk atom-atom lainnya ?
Dalam materi kali ini
kata dapat mempelajari cara menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan jumlah
elektron dalam subkulit (cara s, p, d, f). Dengan cara ini kongfigurasi
elektron semua atom dapat dituliskan. Ada beberapa aturan yang ditetapkan dalam
penulisan konfigurasi elektron.
A. Aturan
Aufbau
Penulisan kongfigurasi
elektron di dasarkan pada Aturan Aufbau. Kata Aufbau berasal dari jerman yang
berarti meningkat. Menurut Aturan Aufbau :
1. Elektron
secara bertahap menempati orbital dimulai dari yang berenergi paling rendah.
2. Setelah
orbital berenergi rendah terisi penuh, elektron menempati orbital yang
energinya satu tingkat lebih tinggi.
3. Semua
elektron dalam atom memempati orbitalnya.

Gambar tersebut menggambarkan urutan tingkat energi
berdasarkan Aruran Aufbau. berikut.
1s2 2s2 2p6
3s2 3p6 4s2
3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2
4f14 5d10 6p6 7s2 5f14 6d10
7p6
B. Penyingkatan
penulisan Konfigurasi Elektron
Penulisan konfigurasi elektron dapat
disingkat berdasarkan konfigurasi elektron gas mulia.Berikut konfigurasi
elektron gas-gas mulia:
2He
: 1s2
10Ne:
1s2 2s2 2p6
18Ar:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
36Kr
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
3d10 4p6
54Xe
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
86Rn
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2
4f14 5d10 6p6
Untuk
atom-atom yang yang memiliki elektron pada subkulit d, konfigurasi elektron
dapat ditiskan dengan dua cara :
1. Berdasarkan urutan sub kulit, atau
2. Berdasarkan urutan nomor kulit.
Contohnya, kongfigurasi elektron atom Mn dapat dituliskan :
1.
25Mn [AR] 4s2 3d5
2.
25Mn [AR] 3d5 4s2
C.
Penulisan
Kongfigurasi Elektron untuk Ion
Untuk atom-atom yang bermuatan, cara enulisan
kongfigurasi elektronnya berbeda dengan penulisan kongfigurasi elektron atom
pada kedaan dasar (netral). Atom bermuatan positif telah melepas elektron
sehingga jumlah elektronnya berkurang. Adapun atom yang bermuatan negatif telah
menerima elektron sehingga jumlah elektronnya bertambah. Jumlah
elektron yang dilepas atau diterima bergantung pada jumlah muatannya.
Anda
dapat menentukan nomor atom suatu unsur berdasarkan kongfigurasi elektronnya.
Di kelas X, anda telah mempelajari bahwa sistem periodik modern jumlah proton
suatu unsur sama dengan nomor atom unsur tersebut. Pada keadaan netral (tidak bermuatan), jumlah elektron sama
dengan jumlah proton. Adapun atom yang bermuatan ion, jumlah elekron tidak sama
dengan jumlah proton. Untuk ion posotif, jumlah proton dapat ditentukan dengan cara
menjumlahkan jumlah elektron dengan jumlah muatan. Untuk ion negatif,
menentukan jumlah proton sama dengan jumlah elektron dikurangi jumlah muatan.
Contoh
soal :
Tentukan
kongfigurasi elektron ion berikut ini :
a. 19K+
Ion K+ merupakan atom yang bermuatan positif (+1) sehingga
melepaskan satu elektron.
Jumlah elektronya = 19-1 = 18
19K+
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6.
b. 16S2-
Ion s2- merupakan atom
bermuatan negatif (2-) sehingga menerima 2 elektron .
Jumlah elektronnya = 16+2 = 18
16S2- : 1s2 2s2 2p6
3s2 3p6
D. Orbital
Penuh dan Setengah Penuh
Perhatikan
konfigurasi elektron atom Cu pada tabel periodik. Jika dipehatikan scara
sakama, ternyata kongfigurasi elektron atom Cu tidak mengikuti atauran Aufbau.
Mengapa demikian ?
Setiap
unsur memiliki kecenderungan untuk mencapai keadaan stabil. Orbital yang terisi
penuh atau setengah penuh oleh elektron lebih stabil daripada orbital yang
tidak penuh atau tidak setengah penuh. Kestabilan orbital ini dapat dilihat
dari nilai energi ionisasinya. Energi ionisasi atom yang memiliki orbital penuh
atau setengah penuh lebih besar daripada atom yang berorbital tidak penuh atau
tidak setengah penuh. Contohnya, atom P dan atom S.
15P : [Ne] 3s2 3p3
16S : [Ne] 3s2
3p4
Energi
ionisasi atom P lebih besar daripada atom S karena orbital p pada atom P diisi 3 elektron (setengah penuh). Adapun, orbital p pada atom S diisi oleh 4 elektron
(tidak penuh dan tidak setengah penuh).
Begitu
juga dengan atom 12Mg yang memiliki konfigurasi elektron : [Ne] 3s2
memiliki energi ionisai lebih besar daripada atom 13Al yang memiliki
konfigurasi elektron : [Ne] 3s2 3p1
Keduacontoh
tersebut menunjukkan pengaruh kongfigurasi elektron setengah penuh atau penuh
terhadap kesetabilan unsur pada golongan utama. Penulisan konfigurasi elektron
untuk unsur-unsur golongan utama sesuai dengan aturan yang telah ada, sedangkan
unsur-unsur transisi memiliki tambahan aturan sendiri.
Berdasarkan
hal tersebut, penulisan kongfigurasi elektrn atom Cu dan beberapa unsur
golongan transisi mengikuti aturan orbital penuh dan setengah penuh.
Konfigurasi elektron 29Cu : 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 4s1 3d10 atau [Ar] 4s1 3d10.
Penulisan kongfigurasi elektron ini tidak mengikuti Aturan Aufbau. Jika
mengikuti Aturan Aufbau, penulisan konfigurasi elektron 29Cu
seharusnya : [Ar] 4s2 3s9
Pada
konfigurasi elektron [Ar] 4s1 3d10, orbital 4s setengah
penuh sehingga lebih stabil dibandingakan orbital 4s yang kosong. Demikian pula
orbital 3d dengan konfigurasi elektron yang penuh relatif lebih stabil
dibandingkan orbital 3d tidak penuh atau tidak setengah penuh .jadi,
konfigurasi elektron [Ar] 4s1 3d10 merupakan konfigurasi
yang stabil karena memperoleh tambahan kestabilan dari dua orbital.
Pada
konfigurasi elektron [Ar] 4s2 3d9 , orbital 4s relatif
staabil, sedangkan orbital 3d relatif tidak stabil. Tambahan kestabilan hanya
diperoleh dari satu orbital, yaitu 4s. Jadi, [Ar] 4s1 3d10
relatif lebih stabil dibandingkan [Ar] 4s2 3d9.
Sealin
Cu ada unsur-unsur lain yang penulisan konfigurasi elektronnya mengikuti aturan
oebital penuh dan setenagah penuh.
Unsur
|
Nomor Atom
|
Konfigurasi Elektron
|
Cr
Cu
Nb
Mo
Ru
Rh
Pd
Ag
|
24
29
41
42
44
45
46
47
|
[Ar] 4s1 3d5
[Ar] 4s1 3d10
[Ar] 5s1 4d5
[Kr] 5s1 4d5
[Kr] 5s1 4d7
[Kr] 5s1 4d8
[Kr] 4d10
[Kr] 5s1 4d10
|
Sebagai
contoh, perhatikan kongfigurasi elektron atom 24Cr berdasarkan
Aturan Aufbau.
24Cr
: [Ar] 4s2 3d4
Orbital
4s terisi penuh, sedangkan orbital 3d tidak terisi penuh atau setengah penuh.
Berdasarkan aturan orbital penuh atau setengah penuh, konfigurasi elektron 24Cr
sebagai berikut : 24Cr : [Ar] 4s2 3d5
Perhatikan
bahwa orbital 4s dan 3d pada konfigurasi elektron tersebut lebih stabil. Karena
terisi setengah penuh.
Diagram
Orbital
Pada pembahasan sebelumnya, Anda telah mempeelajari
jenis-jenis bilangan kuantum. Bagaimana cara menentukan bilangan kuantum
tersebut ?
Untuk memudahkan penentuan nilai bilangan-bilangan kuantum suatu
electron, anda perlu mengubah dahulu konfigurasi elektron menjadi diagram
orbital. Diagram orbital tersebut dapat dibuat dengan cara-cara berikut.
1.
Tulis konfigurasi
elektron berdasarkan Aturan Aufbau.
2.
Buat analogi
sesuai dengan jenis orbital terakhir .
Orbital s = 1 kotak, p = 2
kotak, d = 5 kotak, f = 7 kotak.
3.
Isi kotak orbital
dengan elektron-elektron pada orbital terakhir yang dinyatakan dengan panah ke
atas atau ke bawah. Satu buah kotak diisi mksimum dua elektron, ke arah atas
atau ke bawah.
Selain langkah-langkah ada beberapa aturan tambahan dalam penyusunan
diagram orbital.
a.
Kaidah Hund
Pengisian elektron-elektron pada orbital s hanya
memiliki satu buah kotak. Kesulitan baru ketika elektron-elektron mengisi
orbital p, d, dan f. contohnya orbital 3p ditempati tiga elektron. Ada tiga
kemungkinan pengisian elektron yaitu :


b.
Asas
Larangan Pauli
Dengan adanya bilangan kuantum,suatu elektron
mempunyai posisi ruang yang berbeda dari elektron lainnya.Pada 1925,ilmuwan
Austria Wolfgang Pauli mengemukakan teori yang dikenal dengan nama Asas
Larangan Pauli.
Menurut Asas Larangan Pauli,alam suatu sistem,baik
atom atau molekul,tidak terdapat 2 elektron yang mempunyai keempat bilangan
kuantum yang sama.Hal ini berarti bahwa setiap orbital maksimum hanya dapat ditempati
oleh 2 elektron.
c.
Penentuan
Bilangan Kuantum
Pada pembahasan
berikut,kita dapat mempelajari penentuan bilangan kuantum elektron yang
terdapat dalam atom dengan memanfaatkan konfigurasi elektron dan diagram
orbital.
Tahapan penentuan bilangan kuantum suatu
elektron dalam atom adalah sebagai berikut.
1. Tuliskan Konfigurasi elektron atom
2. Buatlah diagram orbital yang ditempati
oleh elektron valensi yang akan ditentukan bilangan kuantumnya.
3. Tentukan bilangan kuantumnya.
Contoh Soal:
Tentukan
nilai bilangan kuantum yang mungkin untuk elektron yang pada keadaan dasar
menempati orbital dengan tingkat energi tertinggi pada atom 19K!
Jawab :
19K = 1s2 2s2 2p6
3s2 3p6 4s2
Orbital
yang memiliki tingkat energi tertinggi,yaitu orbital 4s.Orbital ini hanya
memiliki sebuah elektron sehingga nilai bilangan kuantum yang mungkin:
1.
n
= 4 (nomor kulit terbesar)
2.
l
= 0 (subkulit s)
3.
m
= 0 (subkulit s hanya memilki sebuah orbital)
4.
s
= +
atau - 


(Tidak
seorangpun yang dapat memastikan berapa bilangan kuantum spin sebuah
elektron.Nilai bilangan kuantum spin yang dapat ditentukan hanya nilai yang
mungkin dimiliki elektron,yaitu +
atau -
).


Hubungan Konfigurasi
Elektron dan Sistem Periodik.
Di kelas X,kita telah mempelajari elektron valensi dan
pengelompokkan unsur-unsur dalam sistem periodik modern ke dalam golongan dan
periode.Bagaimana cara menentukan letak unsur dalam sistem periodik? Pada
pembahasan berikut,kita akan mempelajari tentang penentuan letak suatu unsur (
nomor golongan dan periodenya ) di dalam sistem periodik berdasarkan
konfigurasi elektron cara s,p,d,f.
1.
Golongan
Unsur-Unsur
Nomor
golongan suatu unsur menunjukkan jumlah elektron valensi unsur tersebut pada
subkulit tertentu.Golongan juga menunjukkan kelompok unsur-unsur yang memiliki
kemiripan sifat.Terdapat 16 golongan ( terdiri atas golongan IA-VIIIA dan
golongan IB-VIIIB) yang digambarkan dalam 18 lajur vertikal.Satu golongan,yaitu
golongan VIIIB menempati 3 lajur vertikal.
Golongan dibagi menjadi 2
kelompok besar,yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan
transisi).
A.
Golongan
A
Golongan
A menempati blok s ( elektron valensi
pada subkulit s) dan blok p (elektron valensi pada subkulit s dan p).
1).Blok s
Unsur-unsur
blok s dibagi menjadi 2
golongan,yaitu:
a).
Golongan IA,memiliki konfigurasi elektron valensi ns1 dan
b).Golongan
IIA,memiliki konfigurasi elektron valensi ns2
2).Blok p
Unsur-unsur
blok p dibagi menjadi 6
golongan,yaitu:
a).Golongan IIIA,memiliki konfigurasi elektron valensi ns2 np1,
b).Golongan
IVA, memiliki konfigurasi elektron valensi ns2
np2,
c).Golongan VA,memiliki konfigurasi elektron valensi ns2 np3,
d).Golongan VIA,memiliki konfigurasi elektron valensi ns2 np4,
e).Golongan VIIA,memiliki konfigurasi elektron valensi ns2 np5,
f).Golongan VIIIA,memiliki konfigurasi elektron valensi ns2 np6.
Tata
cara penentuan nomor golongan untuk unsur yang termasuk golongan A berdasarkan
konfigurasi elektronnya adalah sebagai berikut.
a).Tuliskan
konfigurasi elektronnya.
b).Nomor
golongan = jumlah elektron valensi.
Tabel
dibawah berikut menunjukkan penggolongan beberap unsur golongan A berdasarkan
konfigurasi elektronnya.
Unsur
|
Konfigurasi Elektron
|
Konfigurasi Elektron
|
Blok
|
Jumlah Elektron Valensi
|
Golongan
|
11Na
12Mg
13Al
14Si
15P
16S
17Cl
18Ar
|
1s2 2s2 2p6 3s1
= [Ne] 3s1
1s2 2s2 2p6 3s2
= [Ne] 3s2
1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
= [Ne] 3s2 3p1
1s2 2s2 2p6 3s1
3p2 = [Ne] 3s1 3p2
1s2 2s2 2p6 3s1
3p3 = [Ne] 3s1 3p3
1s2 2s2 2p6 3s2
3p4 = [Ne] 3s2 3p4
1s2 2s2 2p6 3s2
3p5 = [Ne] 3s2 3p5
1s2
2s2 2p6 3s2 3p6 = [Ne] 3s2
3p6
|
3s1
3s2
3s2 3p1
3s2
3p2
3s2
3p3
3s2
3p4
3s2
3p5
3s2 3p6
|
s
s
p
p
p
p
p
p
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
IA
IIA
IIIA
IVA
VA
VIA
VIIA
VIIIA
|
B.
Golongan B
Golongan
B menempati blok d ( elektron valensi
terletak pada sub kulit s dan d) dan blok f ( elektron valensi terletak pada
sub kulit s dan f ).
1. Blok
d
Unsure-unsur blok ddi
bagi menjadi delapan golongan, yaitu:
a) Golongan
IB, memiliki konfigurasi elektron valensi (n-1) d10 ns1
b) Golongan
IIB memiliki konfigurasi elektron valensi (n-1) d10 ns2
c) Golongan
IIIB memiliki konfigurasi elektron valensi (n-1) d1 ns2
d) Golongan
IVB memiliki konfigurasi elektron valensi (n-1) d2 ns2 ,
e) Golongan
VB,memiliki konfigurasi elektron valensi (n-1) d3 ns2 ,
f) Golongan
VIB,memiliki konfigurasi elektron valensi (n-1) d5 ns1 ,
g) Golongan
VIIB,memiliki konfigurasi elektron valensi (n-1) d5 ns2 ,
h) Golongan
VIIIB,memiliki konfigurasi elektron valensi (n-1) d6 ns2 , (n-1) d7 ns2, dan (n-1) d8 ns2.
Tata
cara penentuan nomor golongan untuk unsure golongan B blok d berdasarkan
konfigurasi elektronnya adalah sebagai berikut.
a) Tuliskan
konfigurasi elektronnya.
b) Susun
ulang konfigurasi elektron berdasarkan urutan nomor kulit.
c) Nomor
golongan = jumlah elektron valensi.
Unsure yang electron valensinya berjumlah delapan, Sembilan, dan sepuluh
termasuk golongan VIIIB, sedangkan atom yang jumlah elektron valensinya sebelas
termasuk golongan IB dan atom yang jumlah elektron valensinya dua belas
termasuk golongan IIB.
unsur
|
Konfigurasi
elektron
|
Konfigurasi elektron
|
Blok
|
Jumlah elektron valensi
|
golongan
|
21Sc
22Ti
23V
24Cr
25Mn
26Fe
27Co
28Ni
29Cu
30Zn
|
1s2
2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2 = [Ar]
3d1 4s2
1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 3d1 4s2 = [Ar] 3d1 4s2
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2
= [Ar] 3d1 4s2
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2
= [Ar] 3d1 4s2
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2 = [Ar]
3d1 4s2
1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 3d1 4s2
= [Ar] 3d1 4s2
1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 3d1 4s2
= [Ar] 3d1 4s2
1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 3d1 4s2
= [Ar] 3d1 4s2
1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 3d1
4s2 = [Ar] 3d1 4s2
1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 3d1 4s2
= [Ar] 3d1 4s2
|
3d1
4s2
3d2
4s2
3d3
4s2
3d5
4s1
3d5
4s2
3d6
4s2
3d7
4s2
3d8
4s2
3d10
4s1
3d10
4s2
|
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
|
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
|
IIIB
IVB
VB
VIB
VIIB
VIIIB
VIIIB
VIIIB
IB
IIB
|
2) Blok f
Unsur-unsur
blok f disebut juga golongan transisi dalam. Unsur-unsur blok f dibagi menjadi
dua golongan (tanpa diberi nomor), sebagai berikut.
a)
Golongan lantanida,
memiliki elektron valensi dari orbital 4f14 6s2 sampai
dengan orbital 4f14 6s2 .
b)
Golongan aktinida, memiliki
elektron valensi dari orbital 5f14 7s2 sampai dengan
orbital 5f14 7s2 .
Tata cara penentuan nomor golongan
unsur-unsur blok f sebagai berikut .
a) Tuliskan
konfigurasi electron unsure .
b)
Jika electron terakhir
terletak pada orbital 4f, unsure tersebut termasuk golongan lantanida. Jika
elektron terakhir terletak pada orbital 5f, unsure tersebut termasuk golongan
aktinida .
Contoh soal
Unsur
serium (Ce) ditemukan pada 1803 .Nama cerium terinspirasi dari penemuan
asteroid Ceres dua tahun sebelum penemuan Ce. Unsur yang digunakan sebagai
bahan pada pemantik rokok ini mempunyai nomor atom 58.Terletak pada golongan
apakah Ce ?
Jawab:
58Ce:[Xe]
6s2 4f2
Elektron
valensi terletak pada orbital 4f. Jadi, unsur Ce terletak pada golongan
lantanida.
2. Periode
Unsur-unsur
Periode
menunjukkan kulit terluar yang sudah terisi electron. Dalam system periodic
terdapat 7 periode dan 18 golongan.Penentuan nomor periode dilakukan dengan
cara menentukan nilai n terbesar .
Nomor
periode suatu unsure dapat ditentukan dengan langkah-langkah berikut.
1) Tentukan
konfigurasi electron unsure tersebut .
2) Susun
ulang konfigurasi electron berdasarkan urutan kulit atom.
3) Nomor
periode = nomor kulit terbesar.
Nomor periode juga dapat ditentukan dari
nilai bilangan kuantum utama (n) electron terakhirpada atom tersebut . Nomor
periode = nilai n.
Unsur
|
Konfigurasi Elektron
|
Kulit Terluar
|
n
|
Periode
|
1H
2He
4Be
14Si
26Fe
47Ag
56Ba
88Ra
|
1s1
1s2
1s2 2s2
[Ne] 3s2 3p2
[Ar] 3d6 4s2
[Kr] 4d10 5s1
[Xe] 6s2
[Rn] 7s2
|
1
1
2
3
4
5
6
7
|
1
1
2
3
4
5
6
7
|
1
1
2
3
4
5
6
7
|
3.
Penggolongan Unsur-Unsur Menurut IUPAC
Dalam
cara penggolangan ini, unsur – unsur dalam system periodic dibsgi menjadi 18
golongan . tidak ada pemisahan antara golongan A dan golongan B.
Penentuan penggolongan unsur dengan cara baru ini agak
sulit , terutama untuk unsur-unsur yang memiliki nomor atom kecil (kurang dari
18).
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Konfigurasi elektron adalah cara penyusunan
elektron-elektron dalam suatu atom. Dalam konfigurasi elektron ini elektron
ditempatkan dalam subkulit sesuai muatannya. Subkulit itu diantaranya ada (cara
K, L, M, N) dan (cara s, p, d, f). Konfigurasi elektron juga terdapat beberapa
aturan diantaranya Aturan Aufbau. Setelah kita menentukan konfigurasi elektron
kita dapat menentukan golongan dan periode suatu atom atau ion, yang dibahas di
dalam hubungan konfigurasi elektron dengan sistem periode unsur.
Daftar Pustaka
Fokus, Erlangga. 2013. Fokus UN 2013, Jakarta ; erlangga.
Sutresna, Nana. 2013. Kimia untuk kelas XI SMA, Bandung ; Grafindo.
Komentar
Posting Komentar