PERANAN TIRAM MUTIARA DIJINJAU DARI PERSPEKTIF ISLAM

PERANAN TIRAM MUTIARA DIJINJAU DARI PERSPEKTIF ISLAM


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tiram mutiara atau nama latinnya bernama Pinctada maxima adalah hewan invertebrata dari fillum mollusca dan berasal dari kelas pelecypoda. Spesies kerang ini memiliki keistimewaan yaitu dapat menghasilkan mutiara yang mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi. Mutiara menjadi barang yang sangat disukai oleh kaum Hawa untuk dijadikan perhiasan. Selain mutiara, daging kerang juga banyak disukai karena rasanya yang lezat serta memiliki kandungan zink yang tinggi yang sangat bermanfaat untuk tubuh.
Di sebagian daerah, kerang jenis ini banyak dibudi dayakan untuk dimanfaatkan sebagai penghasil mutiara. Pinctada maxima tersebar di wilayah Philipina, Thailand, Birma, Australia Dan Indonesia. Kerang ini termasuk dalam kelas bivalvia yaitu hewan yang memiliki dua katub, hewan ini hidup menempel pada substrat di dasar perairan dikarenakan menyesuaikan dengan cara makannya dan cenderung tidak bisa bergerak secara bebas. Kerang ini juga bisa digunakan sebagai tolak ukur atau sebagai indikator kualitas air suatu perairan.
Tiram mutiara atau pinctada maximamerupakan salah satu hasil kekayaan laut yang telah diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Alloh menciptakan laut dengan segala kekuasaannya dan kekayaannya yang dapat dimanfaatkan oleh umat manusia, diantara kekayaan laut tersebut adalah dengan adanya spesies tiram mutiara yang dapat menghasilkan perhiasan. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan manusia sebagai khalifah atau pengaja bumi dan seisinya, sebagai hamba yang baik tentunya kita melaksanakan kewajiban kita untuk menjaganya. Kita tidak boleh memanfaatkan kekayaan alam tanpa melestarikannya, oleh karena itu kita sebagai manusia tidak boleh serakah dalam memanfaatkan alam agar alam kita tetap lestari.
B.     Rumusan Masalah
1.         Klasifikasi dari spesies pinctada maxima  ?
2.         Morfologi dari pinctada maxima  ?
3.         Anatomi dari pinctada maxima  ?
4.         Habitat dan penyebaran pinctada maxima  ?
5.         Peranan pinctada maxima bagi manusia ?
6.         Peranan pinctada maxima  dalam agama islam ?
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui klasifikasi dari spesies pinctada maxima.
2.      Untuk mengetahui ciri-ciri morfologi dari spesies pinctada maxima.
3.      Untuk mengetahui ciri-ciri anatomi dari spesies pinctada maxima.
4.      Untuk mengetahui habitat dan penyebaran dari spesies pinctada maxima.
5.      Untuk mengetahui peranan pinctada maxima bagi manusia.
6.      Untuk mengetahui peranan pinctada maxima dalam agama islam.



BAB II
ISI

A.    Klasifikasi Kerang Mutiara
Kerang mutiara termasuk kedalam filum mollusca, filum ini mempunyai ciri khas yaitu berupa mantel. Mantel adalah sarung pembungkus yang bersifat lunak dan melapisi rongga-rongga (Rusyana, 2011).  Filum ini terdiri dari lima kelas yaitu Amphineura, Gastropoda, Scaphopoda, Cephalopoda dan Pelecypoda.
Klasifikasi tiram mutiara adalah sebagai berikut :
555dd2b50423bdae5a8b456e.jpegKingdom          : Animalia
Sub kingdom    : Invertebrata
Philum              : Mollusca
Klas                  : Pellecypoda
Ordo                 : Anysomyaria
Famili               : Pteridae
Genus               : Pinctada
Text Box: Gambar 3.1 tiram mutiara (Pinctada maxima)Spesies             : Pinctada maxima
(wikipedia,2015)
Jenis-jenis tiram mutiara yang terdapat di Indonesia adalah: Pintada maxima, Pinctada margaritefera, Pinctada fucata, Pinctada chimnitzii, dan Pteria penguin. Di beberapa daerah Pinctada fucata dikenal juga sebagai Pinctada martensii. Sebagai penghasil mutiara terpenting adalah tiga spesies, yaitu,  Pinctada maxima, Pinctada margaritifera dan Pinctada martensii.Sebagai jenis yang ukuran terbesar adalah Pinctada maxima. Untuk membedakan jenis tiram mutiara tersebut, perlu dilakukan pengamatan morfologi, seperti warna cangkang dan cangkang bagian dalam (Nacre), ukuran serta bentuk.

B.     Morfologi Kerang Mutiara / Pinctada maxima
Hewan mollusca merupakan hewan lunak dan tidak mempunyai ruas. Tubuh hewan ini tripoblastik, bilateral simetri, umumnya memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan cankok berupa berupa kalsium karbonat. Dari bahan tersebut nantinya akan menghasilkan rumah atau bisa disebut rangka luar (Sonja, 2014).
Bentuk luar tiram mutiara tampak seperti batu karang yang tidak ada tanda-tanda kehidupan. Tetapi di balik kekokohan tersebut terdapat organ yang dapat mengatur segala aktivitas kehidupan dari tiram itu sendiri. Dalam kelunakan tubuh tiram tersebut terdapat cangkang yang keras untuk melindungi bagian tubuh agar terhindar dari benturan maupun serangan hewan lain. Disamping itu, dalam cangkang yang jumlahnya satu pasang dan mempunyai bentuk yang berlainan itu terdapat mother of pearl atau lapisan induk mutiara serta Text Box: Gambar 4.1  Morfologi Pinctada maximanacre yang dapat membentuk lapisan mutiara.
Kerang mutiara atau biasa disebut tiram mutiara termasuk ke dalam kelas Pelecypoda. Hewan ini mempunyai rumah atau bisa juga disebut dengan cangkok. Kulit mutiara  (Pinctada  maxima)  ditutupi oleh sepasang kulit tiram (Shell, cangkan), yang tidak sama bentuknya, kulit sebelah kanan agak pipih, sedangkan kulit sebelah kiri  agak cembung. Spesies ini mempunyai diameter dorsal-ventral dan anterior-posterior hampir sama  sehingga bentuknya agak bundar. Bagian dorsal bentuk datar dan panjang semacam engsel berwarna hitam. Yang berfungsi untuk membuka dan menutup cangkang. Menurut Rusyana (2011) cangkok/ cangkang tersebut terdiri dari 3 lapisan yaitu:
1.      Periostrakum
Yaitu lapisan tipis paling luar yang terbuat dari bahan organik konkiolin.
2.      Prismatik
Yaitu lapisan bagian tengah yang terbuat dari kristal-kristal kapus atau kalsium karbonat.
3.      Nakreas
Lapisan bagian dalam yang terbuat dari kristal-kristal kalsium karbonat dan mengeluarkan bermacam-macam warna jika terkena cahaya. Sering juga disebut lapisan mutiara. Lapisan nakreas dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel, sedangkan lapisan periostrakum dari lapisan prismatik dihasilkan oleh bagian tepi mantel.

C.     Struktur Anatomi Kerang Mutiara (Pinctada maxima)
Struktur anatomi kerang mutiara atau Pinctada maximaterdiri dari beberapa komponen penting, diantaranya adalah :
1.      Kaki
Kerang mutiara juga berjalan dengan kaki kecil menyerupai bentuk kampak kecil. Kaki tiram mutiara merupakan suatu organ tubuh yang mudah bergerak dan berbentuk seperti lidah yang dapat memanjang dan memendek. Kaki ini tersusun dari jaringan otot yang menuju ke berbagai jurusan, sehingga dapat digunakan untuk bergerak terutama waktu masih muda. Sedangkan setelah agak dewasa dan hidup menempel pada suatu substrat, kaki tidak lagi dugunakan untuk bergerak, tetapi menggunakan byssusnya untuk menempel. Selain itu, kaki tiram juga berfungsi untuk membersihkan kotoran yang mungkin menempel pada insang maupun mantel.
Kaki yang ada dalam tubuh tiram tidak akan dipergunakan lagi apabila tiram telah menempel dengan byssusnya. Pada waktu masih muda sampai pada saat menemukan tempat yang cocok untuk menempel digunakan kaki sebagai alat geraknya (locomotion) selain itu juga kaki digunakan oleh tiram sebagai alat pembersih dari kotoran-kotoran atau partikel-partikel pengganggu pada insang dan mantel. Pada bagian kaki ini terdapat byssus, yaitu alat penempel tubuh pada substrat atau tempat yang disukai. Bentuk byssus ini menyerupai rambut atau serat dan berwarna hitam. Kaki pada tiram tersusun oleh suatu jaringan yang bersifat elastis yang bisa merenggang atau memanjang sampai tiga kali dari keadaan normal.
Gambar 5.1 Anatomi tiram mutiara (Pinctada maxima)
2.      Mantel
Mantel  merupakan jaringan yang dilindungi oleh sel-sel epithelial dan dapat membungkus organ bagian dalam. Letaknya berada di antara cangkang bagian dalam atau epithel luar dengan organ dalam atau mass viseralis. Sel-sel dari epithel luar ini akan menghasilkan Kristal kalsium karbonat (CaCO) dalam bentuk Kristal aroganit yang lebih dikenal denga nama lapisan mutiara. Sel ini juga membentuk bahan organik protein yang disebut kokhialin sebagai bahan perekat Kristal kapur. Apabila potongan mantel ditransplantasikan ke dalam tubuh tiram akan menghasilkan zat kapur.
3.      Organ Bagian Dalam (Visceral mass)
Organ bagian dalam tubuh tiram terdiri dari insang, mulut, jantung, otot-otot gonad dan susunan syaraf. Insang berperan sangat penting dalam pernafasan dan pengumpulan makanan. Adanya gerakan silia yang dimiliki insang mampu menyebabkan air masuk ke rongga mantel (mantle cavity) melalui lubang pemasukan (inhallent siphon). Makanan yang terbawa oleh air, masuk ke dalam mulut dan air keluar kembali melalui exhallent siphon.
Mulut tiram terletak pada bagian ujung atas anterior yang terhubungkan oleh suatu aliran menuju organ bagian dalam dan masuk melalui kerongkongan yang pendek, berbelok masuk langsung melalui saluran kantong tipis pada perut dengan kulit luar (cuticle) kasar yang berfungsi untuk memisahkan makanan.
Jantung terletak di bagian punggung, terdiri dari satu bilik jantung bagian tengah dan dua cabang auricula. Pembuluh darah depan dan satu pembuluh darah belakang akan membawa darah (darah tidak berwarna) keluar dari jantung. Urat nadi anterior dan posterior menyalurkan darah dari hati. Untuk sistem saraf, terdiri dari simpul saraf pusat sebagai susunan saraf otak sederhana dengan tali urat saraf dan alat perasa yang sederhana).
Tiram mutiara memiliki sepasang otot yang mempunyai peranan penting di dalam tubuh tiram yaitu otot adductor yang berfungsi dalam membuka cangkang dan otot penutup (retractor) yang berfungsi dalam proses menutupnya cangkang.
Gonad merupakan organ reproduksi tiram mutiara yang terdiri dari sepasang dan letaknya simetris. Gonad jantan maupun betina yang telah tumbuh sempurna (matang gonad) akan menyelimuti seluruh bagian organ dalam (perut, jantung, dan bagian utama usus), tetapi gonad tidak menutupi bagian pangkal byssus. Induk tiram yang telah matang kelamin dapat ditandai dari warna gonadnya, untuk induk jantan gonadnya berwarna krem keputihan sedangkan induk betina berwarna kuning.
4.      Sistem Organ pada Kerang Mutiara (Pinctada maxima)
         Menurut Rusyana (2011) dalam bukuny6a menerang kan bahwa kerang mutiaramemiliki 9 sitem organ diantaranya adalah :
a.       Sistem pencernaan makanan
         Sistem pencernaan pada kerang mutiara terdiri dari mulut, esophagus pendek, lambung, intestin, rectum, anus. Partikel makanan dan zat yang terlarut masuk ke dalam saluran masuk dengan bantuan silia yang terdapat pada ingsang. Dengan bantuan silia makanan akan terserap kedalan mulut, kemudian makanan yang berukuran besar akan dicerna oleh bantuan mukosa sedangkan pasir-pasir yang ikut masuk kedalam mulut akan terdorong oleh silia dan dikeluarkan di rongga mantel.
b.      Sistem peredaran darah
         Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah dan sinus. Di dalam jantung terdapat ventrikel dan aurikel yang fungsinya mengalirkan darah.
c.       Sistem respirasi
         Sistem respirasi kerang mutiara terdapat pada ingsang dan mantel. Kerang mutiara memiliki dua pasang ingsang (ctenidia) terletak menggantung pada masing-masing sisi kaki. Masing-masing ingsang dibentuk oleh 2 buah lamella, yang masing-masing bersatu pada sisi ventral. Lamella mengandung beberapa filamen ingsang yang diprkuat oleh balok-balok kitin. Air akan masuk kedalam ingsang karena adanya kegiatan dari silia yang membantu mengalirkan air.
         Pertukaran gas terjadi di dalam pembuluh darah ataub ruang yang trdapat di dalam sekat interlamella. Perbuluh air pada kerang betina bentuknya menyerupai kantung, dan pada saat musim kawin induk kerang betina akan menyimpan telur dan larfanya di dalam pembuluh air tersebut selama musim reproduksi.
d.      Sistem ekskresi
         Sistem ekskresi dilakukan oleh dua buah ginjal yang terletak di bawah perikardium. Masing-masing ginjal terdiri dari saluran terbuka yang berasal dari rongga-rongga perikardium kemudian dilanjutkan ke saluran bersilia yang menuju ke kantung kemih yang terdapat di ruangan suprabranchial.
e.       Sistem syaraf
         Sistem syaraf pada tiram mutiara terdiri atas tiga pasaang ganglion, yaitu: (1) ganglion anterior di sebelah ventral lambung, (2) ganglion pedal pada kaki, (3) ganglion posterior yang terletak di sebelah ventral dari otot aduktor posterior. Semua ganglion tersebut saling berhubungan.
f.        Alat indera
         Alat indera pada tiram mutiara tidak berkembang dengan baik, tetapi terdapat juga (1) alat indera yang berfungsi untuk mendeteksi cahaya (terdapat di sebelah sisi siphon) dan organ taktil (terdapat di sepanjang sisi mantel), (2) statokis (dibagian kaki) yang bertindak sebagai indera keseimbangan, (3) ospradium (terletak didalam sel sel epitel yang berwarna kuning pada masing-masing ganglion vesceral sebalah atas), berfungsi untuk menguji zat-zat kimia yang terlarut dalam air.
g.      Proses pembentukan mutiara
Menurut Sonja (2014) pembentukan mutiara pada tiram berasal dari benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh tiram. Ketika subtansi asing seperti halnya butir-butir pasir masuk kedalam masuk kedalam batas antara mantel bagian tepi dan katup (valve), lapisan epitelium mantel menghasilkan lapisan mutiara dan membungkus subtansi asing tersebut. Lapisan mutiara yang terbentuk kemudian dapat saja memecahkan mantel epitelium dan masuk kedalam rongga mantel pada katup (valve).
h.      Sistem reproduksi
         Tiram mutiara mempunyai jenis kelamin terpisah, kecuali pada beberapa spesies tertentu ditemukan sejumlah individu yang hermaprodit. Perubahan kelamin (sex reversal) biasanya terjadi pada sejumlah individu setelah memijah atau pada stadia awal perkembangan gonad. Pengamatan terhadap tiram Pinctada maxima pada tahun 1939, hasilnya menunjukan bahwa jenis kelamin tiram ternyata tidak tetap, sejumlah jantan berubah menjadi betina dan sebaliknya betina bisa menjadi jantan (Mulyanto, 2002).
            Bentuk gonad tebal mengembung, pada kondisi matang penuh gonad menutupi seluruh organ dalam (perut, hati dan lainnya) kecuali kaki. Secara eksternal sulit untuk membedakan antara gonad jantan dan betina, utamanya pada stadia awal, keduanya berwarna krem kekuningan. Tetapi setelah stadia matang penuh, gonad tiram Pinctada maxima jantan berwarna putih krem, sedangkan betina berwarna kuning tua.
            Pada stadia awal perkembangan gonad, tiram jantan dan betina menunjukan perkembangan reproduksi yang sama, oleh karena itu pada stadia II dan III warna gonad krem pucat. Pada stadia gametogenesis yang lain, gonad jantan dan betina nampak sama jika diamati secara ekternal.
            Pada berbagai kasus di lapangan, para praktisi (breeder)sering kali menggunakan induk stadia III dan IV untuk pemijahan. Spesifikasi induk betina stadia III adalah gonad tersebar merata hampir di seluruh jaringan organ, biasanya berwarna krem kekuningan. Sedangkan induk stadia IV mempnyai ciri-ciri gonad mengembung, tersebar merata dan secara konsisten akan keluar dengan sendirinya atau jika ada sedikit trigger. Oocyt bebas dab terdapat di seluruh dinding kantong gonad. Hampir semua oocyt berbentuk bulat dan berinti. Pengetahuan tentang biologi reproduksi tiram mutiara sangat dibutuhkan untuk pengembangan industri budidaya mutiara, khususnya memahami perkembangan gonad dan dinamika populasinya di alam. Pengetahuan ini dapat digunakan untuk mengembangkan teknik pembenihan dan perbaikan teknik penempatan inti bulat di dalam gonad pada budidaya mutiara.

D.    Habitat dan Penyebaran Tiram Mutiara
Tiram mutiara jenis Pinctada sp. yang banyak dijumpai di berbagai Negara seperti Pilipina, Thailand, Birma, Australia dan perairan Indonesia, sebenarnya lebih menyukai hidup di daerah batuan karang atau dasar perairan yang berpasir. Disamping itu juga banyak dijumpai pada kedalaman antara 20 m – 60 m. Untuk perairan Indonesia sendiri jenid tiram Pinctada maxima banyak terdapat di wilayah Indonesia bagian timur, seperti Irian Jaya, Sulawesi dan gugusan laut Arafuru (Sutaman, 2006).
Kondisi dan kualitas air yang berpengaruh terhadap pertumbuhan, ukuran dan kualitas mutiara adalah sebagai berikut :
1.      Dasar perairan
Dasar perairan secara fisik maupun kimia berpengaruh besar terhadap susunan dan kelimpahan organisme di dalam air termasuk bagi kehidupan tiram mutiara.Adanya perubahan tanah dasar (sedimen) akibat banjir yang menyebabkan dasar perairan  tertutup lumpur sering menimbulkan kematian pada tiram terutama yang masih muda. Oleh karena itu dasar perairan yang berpasir atau berlumpur tidak layak untuk lokasi budidaya tiram mutiara. Dasar perairan yang cocok untuk budidaya untuk budidaya tiram mutiara ialah dasar perairan yang berkarang atau mengandung pecahan-pecahan karang. Bisa juga dipilih dasar perairan yang terbentuk akibat gugusan karang yang sudah mati atau gunungan-gunungan karang.
2.      Kedalam
Kedalaman air dilokasi budidaya mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kualitas mutiara. Berdasarkan penelitian semakin dalam letak tiram yang dipelihara,maka kualitas mutiara yang dihasilkan akan semakin baik.Kedalaman perairan yang cocok untuk budidaya tiram mutiara ialah berkisar antara 15 m s/d 20 m. Pada kedalaman ini pertumbuhan tiram mutiara akan lebih baik.
3.      Arus air
Banyak sedikitnya kelimpahan plankton sebagai makanan alami tiram sangat tergantung pada kuat tidaknya arus yang mengalir dilokasi tersebut. Tiram mutiara memiliki sifat filter feeder. Oleh karena itu tiram mutiara akan mudah kelaparan pada kondisi arus yang terlalu kuat yang terjadi selama berjam-jam dalam sehari.
Lokasi yang cocok untuk budidaya tiram mutiara ialah yang terlindung dari arus yang kuat. Disamping itu pasang surut yang terjadi mampu menggantikan massa air secara total dan teratur,sehingga ketersediaan oksigen terlarut maupun plankton segar dapat terjamin.
4.      Salinitas
Kualitas mutiara yang terbentuk dalam tubuh tiram dapat dipengaruhi oleh kadar salinitas yang terlalu tinggi, warna mutiara menjadi keemasan. Sedangkan pada kadar salinitas di bawah 14% atau di atas 55% dapat mengakibatkan kematian tiram yang dipelihara secara massal.
Sebenarnya tiram mutiara ini mampu bertahan hidup pada kisaran salinitas yang luas,yaitu antara 20% – 50%. Tetapi salinitas yang terbaik untuk pertumbuhan tiram mutiara adalah 32% – 35%.
5.      Suhu
Suhu memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan lapisan mutiara dan pertumbuhan tiram itu sendiri.Di beberapa Negara, pertumbuhan tiram mutiara yang ideal menunjukan kisaran suhu yang berbeda-beda. Di jepang, misalnya, pertumbuhan yang terbaik berkisar antara 20C – 25C, sebab pada suhu di atas 28C menunjukan tanda-tanda yang melemah. Hal ini bisa dimengerti, karena rata-rata suhu harian di jepang masih relative rendah, walupun musim panas. Sedangkan di teluk Klutch India, pertumbuhan yang pesat dicapai pada suhu anatara 23C – 27C.
Untuk Negara kita sendiri yang beriklim tropis, pertumbuhan yang terbaik dicapai pada suhu antara 28C – 30C. Pada iklim ini ternyata sangat menguntungkan untuk budidaya tiram mutiara, sebab pertumbuhan lapisan mutiara dapat terjadi sepanjang tahun. Sedangkan Negara yang memiliki empat musim (iklim sub-tropis) biasanya pertumbuhan tiram mutiara tidak terjadi sepanjang tahun, karena pada suhu air di bawah 13C (musim dingin) pelapisan mutiara atau penimbunan zat kapur akan terhenti.
6.      Kecerahan
Banyak sedikitnya sinar matahari yang menembus ke dalam perairan sangat tergantung dari kecerahan air. Semakin cerah perairan tersebut, maka semakin dalam sinar yang menembus ke dalam perairan. Demekian pula sebaliknya.Untuk keperluaan budidaya tiram mutiara selayaknya dipilih lokasi yang mempunyai kecerahan antara 4,5 m – 6,5 m, sehingga kedalaman pemeliharaan bisa diusahakan antara 6 m – 7 m. sebab biasanya tiram yang dibudidayakan diletakkan di bawah kedalaman atau kecerahan rata-rata.
7.      Kesuburan perairan
Tiram sebagai binatang yang tergolong filter feeder hanya mengandalakan makanan dengan menyerap plankton dari perairan sekitar, sehingga keberadaan pakan alami memegang peranan yang sangat penting. Sedangkan keberadaan pakan alami itu sendiri sangat berkaitan erat dengan kesuburan suatu perairan.
Pada kondisi perairan yang kurang subur (tercemar), komposisi pakan alami jumlahnya akan sangat sedikit, sehingga kurang mendukung untuk penyediaa pakan yang diperlukan tiram. Padahal tiram yang dipelihara dalam laut, jelas tidak mungkin diberi pakan tambahan sebagaimana ikan atau udang yang dipelihara dalam tambak. Oleh karena itu lokasi budidaya pada kondisi perairan yang subur mutlak diperlukan.

E.     Peranan Tiram Bagi Manusia
Tiram mutiara banyak dimanfaatkan oleh manusia karena dapat menghasilkan perhiasan berupa mutiara. Mutiara dihasilkan dari lapisan epitelium mantel  yang menghasilkan lapisan mutiara dan membungkus subtansi asing yang masuk ke dalam tubuh tiram mutiara tersebut. Para pembudidaya mutiara biasanya senganja melekatakan subtansi asing ke dalam tubuh mutiara tersebut agar tiram mutiara dapat membentuk sebuah mutiara (Mulyanto,2002). Pembudidaya mutiara biasa meletakan sebuah benda bulat atau yang biasa mereka sebut dengan inti mutiara ke dalam tubuh tiram yang nantinya akan dilapisi oleh tiram tiram dengan lapisan mutiara. Diletakannya inti mutiara tadi untuk menjaga bentuk mutiara yang dihasilkan oleh tiram agar berbentuk bulat sempurna. Apabila mutiara yang dihasilkan oleh tiram tidak sempurna atau cacat dapat mengurangi nilai jual dari mutiara tersebut.
Selain dapat menghasilkan mutiara, manfaat lain dari tiram adalah dapat dikonsumsi oleh manusia karena rasanya yang lezat dan banyak dijadikan menu olahan di restoran-restoran selain rasanya yang lezat tentunya tiram banyak sekali mengandung manfaat diantanyanya adalah sebagai sumber propein, zing, asam amino, zat besi dan rendah lemak serta kolesterol.
Menurut Sujono dalam artikelnya zing yang terkandung pada tiram sangat bermanfaat bagi kaum lelaki karena dapat menjaga kualitas dari sperma yang sangat membantu kesuburan lelaki. Zing juga sebagai nutrisi dari sperma sehingga kualitas sperma akan terjaga serta membantu memproduksi hormon testosteron pada lelaki. Selain itu zat besi yang terkandung dalam tiram sangat berguna untuk pembentukan hemoglobin, yaitu zzat dalam darah yang berfungsi mengangkut oksigen dalam tubuh. Rendahnya hemoglobin dapat menyebabkan penyakit anemia. Sementara para ahli gizi mengatakan asam amino tirosin dapat meningkatkan suasana hati dan mengatur kadar stess.
Tiram mutiara juga dapat menjadi bio indikator perairan yang jernih dan belum tercemar. Hal tersebut dikarenakan tiram mutiara tidak dapat hidup pada lingkungan yang tercemar.

F.      Peranan Tiram Mutiara dalam Segi Islam
Tiram mutiara adalah salah satu dari banyak kekayaan laut yang bermanfaat bagi manusia. Laut adalah sebuah ekosistem dimana sangat berperanm bagi manusia. Dari laut umat manusia dapat terpenuhi kebutuhan ekonomi, kebutuhan pangan dan sumber nutrisi yang baik bagi manusia. Di zaman yang serba canggih sekarang banyak obat-obatan yang diambil dari laut. Begitu juga dengan tiram mutira (pinctada maxima), kerang mutiara adalah salah satu dari kekayaan laut yang allah ciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dari hewan tersebut dapat mengambil mutiara yang dipakai untuk perhiasan kemudian kandungan gizi tiram sangat bermanfaat karena banyak mengandung protein dan zing yang berguna bagi manusia.
Kekayaan laut di dalam islam sudah di katakan oleh Allah SWT dalam kitabnya yang agung yaitu Al-Qur’an. Di dalam Al-Qur’an Allah berfirman dalam suarat An-Nahl ayat 14 : 



Artinya : Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. (QS. An-Nahl [16] : 14).
Dalam ayat  ini menjelaskan bahwa tiram mutiara merupakan asalah satu kekayaan laut. Di ayat tersebut di sebutkan dari laut tersubut dapat menghasilkan perhiasan yang dapat umat manusia pakai. Perhiasan tersebut dapat berupa mutiara yang dihasilkan oleh tiram mutiara yang di zaman sekarang dipakai oleh manusia dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Alloh menciptakan tiram mutiara dengan banyak tujian, yang pertama yaitu sebagai penghasilan atau sumber rezeki bagi manusia dan yang kedua sebagai hiasan karena allohb sangat menyukai keindahan. Sebagai mana Alloh berfirman dalam surat Al-Isra’ ayat 66 :


Artinya : Tuhan-mu adalah yang melayarkan kapal-Kapal di lautan untukmu, agar kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyayang terhadapmu.(QS. Al Isra [17] : 66)
Allah SWT adalah maha penyayang, diantara salah satu buktinya adalah telah menciptakan salah satu spesies tiram dimana dari hewan tersebut manusia dapat memperoleh sumber makanan yang disertai gizi tinggi. Selain itu,  sebagai sumber rezeki dimana manusia dapat memperoleh rezeki dari hasil usaha yang didapat dari mutiara. Manusia melihat bukti-bukti kekuasaan Allah di daratan dan lautan bahwa Allah-lah yang memperlayarkan bahtera untuknya. Sehingga ia dapat memindahkan rezeki dan makanan-makanannya ke tempat yang jauh.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairoh Radhiallohu ‘anhu bahwasanya rasulullah bersabda :
اِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الجَمَالْ
Atrinya : sesungguhnya alloh itu indah dan menyukai keindahan.
Dalam hadist ini menjelaskan bahwasanya Alloh menyukai keindahan. Salah satu buktinya dengan menghiasi dasar lautan dengan banyak spesies hewan yang hidup di dasar laut diantaranya adalah hewan dari fillum porifera dan spesies tiram mutiara. Manusia sebagai Khalifah di bumi wajib menjaga keindahan tersebut agar tetap lestari. Apabila ekosistem rusak, memberi dampak negatif bagi manusia salah satunya manusia tidak bisa memanfaatkan kekayaan laut sebagai sumber pangan dan juga sebagai sumber rezeki bagi kehidupan manusia.
QS-14_Ibrahim_7.jpgTentunya kita sebagai hamba alloh wajib bersyukur karena telah dikaruniai nikmat ini dan jangan sampai kira kufur terhadap nikmat ini alloh tyelah berfirman : 


Artinya : Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmatku) maka aza-Ku sangat berat (Q.S. Ibrahim (7)).
Dengan kekayaan laut yang Allah limpahkan kepada manusia tentunya harus disyukuri. Salah satu cara mensyukurinya adalah dengan menjaganya dan tidah mengambilnya secara berlebihan contohnya mengambil kekayaan alam dengan cara yang dapat merusak lingkungan. Allah berkata dalam kitabnya yang agung jika kita bersyukur niscaya Allah akan menambah nikmat yang kita terima, dan apabila kita kufur/tamak niscaya azab Allah itu pedih.
Tiram mutiara (Pinctada maxima) adalah hewan Mollusca dari klas Pellecypoda. Hewan ini mempunyai keistimewaan karena dapat menghasilkan mutiara, sebuah perhiasan yang nilai ekonomisnya besar. Selain dapat menghasilkan mutiara, hewan ini sering dan digemairi manusia karena rasanya yang lezat dan gizinya yang berlimpah. Dalam tubuh tiram mengandung protein, zat besi, kalsium dan zing yang sangat berguna bagi tubuh. Tiram juga dapat dijadikan bioindikator sebuah perairantercemar atau tidak karena tiram tidak bisa hidup dalam lingkungan yang tercemar.
Kita berharap semoga Allah tetap menjaga kekayaan laut kita agar kita sebagai manusia dapat mentadaburinya dan memperoleh rezeki dari kekayaan laun tersebut, salah satunya adalah dari pesies tiram mutiara (Pinctada maxima).




BAB III
KESIMPULAN
1.      Tiram mutiara adalah organisme dari kingdom animalia fillum Mollusca kelas Pellecypoda dan spesiesnya adalah Pinctada maxima.Bentuk luar tiram mutiara tampak seperti batu karang yang tidak ada tanda-tanda kehidupan. Tetapi di balik kekokohan tersebut terdapat organ yang dapat mengatur segala aktivitas kehidupan dari tiram itu sendiriStruktur anatomi kerang mutiara atau Pinctada maximaterdiri dari beberapa komponen penting, diantaranya kaki, mantel dan organ bagian dalam.
2.      Tiram mutiara banyak dimanfaatkan oleh manusia karena dapat menghasilkan perhiasan berupa mutiara. Mutiara dihasilkan dari lapisan epitelium mantel  yang menghasilkan lapisan mutiara dan membungkus subtansi asing yang masuk ke dalam tubuh tiram mutiara tersebut

3.      Tiram mutiara adalah salah satu dari banyak kekayaan laut yang bermanfaat bagi manusia, sebagaimana dijelaskan Allah dalam kitabnya yang agung yaitu Al-Quran..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengamatan Tanaman sri rezeki

Pengamatan Tanaman Mahoni

Laporan Observasi Pengolahan Perak Kota Gede Yojyakarta