PERANAN TIRAM MUTIARA DIJINJAU DARI PERSPEKTIF ISLAM
PERANAN TIRAM MUTIARA DIJINJAU DARI PERSPEKTIF ISLAM
Kingdom
: Animalia
Spesies : Pinctada maxima

Kekayaan
laut di dalam islam sudah di katakan oleh Allah SWT dalam kitabnya yang agung
yaitu Al-Qur’an. Di dalam Al-Qur’an Allah berfirman dalam suarat An-Nahl ayat
14 :
Dalam
ayat ini menjelaskan bahwa tiram mutiara
merupakan asalah satu kekayaan laut. Di ayat tersebut di sebutkan dari laut
tersubut dapat menghasilkan perhiasan yang dapat umat manusia pakai. Perhiasan
tersebut dapat berupa mutiara yang dihasilkan oleh tiram mutiara yang di zaman
sekarang dipakai oleh manusia dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Alloh
menciptakan tiram mutiara dengan banyak tujian, yang pertama yaitu sebagai
penghasilan atau sumber rezeki bagi manusia dan yang kedua sebagai hiasan
karena allohb sangat menyukai keindahan. Sebagai mana Alloh berfirman dalam
surat Al-Isra’ ayat 66 :
Tentunya kita sebagai hamba alloh wajib
bersyukur karena telah dikaruniai nikmat ini dan jangan sampai kira kufur
terhadap nikmat ini alloh tyelah berfirman :
1. Tiram
mutiara adalah organisme dari kingdom animalia fillum Mollusca kelas Pellecypoda
dan spesiesnya adalah Pinctada maxima.Bentuk
luar tiram mutiara tampak seperti batu karang yang tidak ada tanda-tanda
kehidupan. Tetapi di balik kekokohan tersebut terdapat organ yang dapat
mengatur segala aktivitas kehidupan dari tiram itu sendiriStruktur anatomi kerang mutiara atau Pinctada
maximaterdiri dari beberapa komponen penting, diantaranya kaki,
mantel dan organ bagian dalam.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tiram mutiara atau nama latinnya
bernama Pinctada
maxima adalah hewan invertebrata dari fillum
mollusca dan berasal dari kelas pelecypoda. Spesies kerang ini memiliki
keistimewaan yaitu dapat menghasilkan mutiara yang mempunyai nilai ekonomi yang
sangat tinggi. Mutiara menjadi barang yang sangat disukai oleh kaum Hawa untuk
dijadikan perhiasan. Selain mutiara, daging kerang juga banyak disukai karena
rasanya yang lezat serta memiliki kandungan zink yang tinggi yang sangat
bermanfaat untuk tubuh.
Di sebagian daerah, kerang jenis ini
banyak dibudi dayakan untuk dimanfaatkan sebagai penghasil mutiara. Pinctada
maxima tersebar di wilayah Philipina, Thailand, Birma,
Australia Dan Indonesia. Kerang ini termasuk dalam kelas bivalvia yaitu hewan
yang memiliki dua katub, hewan ini hidup menempel pada substrat di dasar
perairan dikarenakan menyesuaikan dengan cara makannya dan cenderung tidak bisa
bergerak secara bebas. Kerang ini juga bisa digunakan sebagai tolak ukur atau
sebagai indikator kualitas air suatu perairan.
Tiram mutiara atau pinctada maximamerupakan
salah satu hasil kekayaan laut yang telah diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa
Ta’ala. Alloh menciptakan laut dengan segala kekuasaannya dan kekayaannya yang
dapat dimanfaatkan oleh umat manusia, diantara kekayaan laut tersebut adalah
dengan adanya spesies tiram mutiara yang dapat menghasilkan perhiasan. Alloh
Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan manusia sebagai khalifah atau pengaja bumi dan
seisinya, sebagai hamba yang baik tentunya kita melaksanakan kewajiban kita
untuk menjaganya. Kita tidak boleh memanfaatkan kekayaan alam tanpa
melestarikannya, oleh karena itu kita sebagai manusia tidak boleh serakah dalam
memanfaatkan alam agar alam kita tetap lestari.
B.
Rumusan Masalah
1.
Klasifikasi dari spesies pinctada
maxima ?
2.
Morfologi
dari pinctada maxima ?
3.
Anatomi dari pinctada maxima ?
4.
Habitat dan penyebaran pinctada maxima ?
5.
Peranan pinctada maxima bagi
manusia ?
6.
Peranan pinctada maxima dalam agama islam ?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui klasifikasi dari spesies pinctada maxima.
2. Untuk
mengetahui ciri-ciri morfologi
dari spesies pinctada maxima.
3. Untuk
mengetahui ciri-ciri anatomi dari spesies pinctada maxima.
4. Untuk
mengetahui habitat dan penyebaran dari spesies pinctada maxima.
5. Untuk
mengetahui peranan pinctada maxima bagi manusia.
6. Untuk
mengetahui peranan pinctada maxima dalam agama islam.
BAB II
ISI
A. Klasifikasi Kerang Mutiara
Kerang mutiara termasuk
kedalam filum mollusca, filum ini mempunyai ciri khas yaitu berupa mantel.
Mantel adalah sarung pembungkus yang bersifat lunak dan melapisi rongga-rongga
(Rusyana, 2011). Filum ini terdiri dari
lima kelas yaitu Amphineura, Gastropoda,
Scaphopoda, Cephalopoda dan Pelecypoda.
Klasifikasi tiram
mutiara adalah sebagai berikut :

Sub kingdom :
Invertebrata
Philum
: Mollusca
Klas
: Pellecypoda
Ordo : Anysomyaria
Famili
: Pteridae
Genus
: Pinctada

(wikipedia,2015)
Jenis-jenis tiram mutiara yang terdapat di
Indonesia adalah: Pintada maxima, Pinctada margaritefera, Pinctada
fucata, Pinctada chimnitzii, dan Pteria penguin. Di
beberapa daerah Pinctada fucata dikenal juga sebagai Pinctada
martensii. Sebagai penghasil mutiara terpenting adalah tiga spesies,
yaitu, Pinctada maxima, Pinctada margaritifera dan Pinctada
martensii.Sebagai jenis yang ukuran terbesar adalah Pinctada
maxima. Untuk membedakan jenis tiram mutiara tersebut, perlu dilakukan
pengamatan morfologi, seperti warna cangkang dan cangkang bagian dalam (Nacre),
ukuran serta bentuk.
B.
Morfologi Kerang Mutiara / Pinctada maxima
Hewan mollusca merupakan hewan lunak dan tidak mempunyai ruas. Tubuh
hewan ini tripoblastik, bilateral simetri, umumnya memiliki mantel yang dapat
menghasilkan bahan cankok berupa berupa kalsium karbonat. Dari bahan tersebut
nantinya akan menghasilkan rumah atau bisa disebut rangka luar (Sonja,
2014).
Bentuk luar tiram mutiara tampak seperti
batu karang yang tidak ada tanda-tanda kehidupan. Tetapi di balik kekokohan
tersebut terdapat organ yang dapat mengatur segala aktivitas kehidupan dari
tiram itu sendiri. Dalam kelunakan tubuh tiram tersebut terdapat cangkang yang
keras untuk melindungi bagian tubuh agar terhindar dari benturan maupun
serangan hewan lain. Disamping itu, dalam cangkang yang jumlahnya satu pasang
dan mempunyai bentuk yang berlainan itu terdapat mother of pearl atau
lapisan induk mutiara serta 
nacre
yang dapat membentuk lapisan mutiara.


Kerang mutiara atau biasa
disebut tiram mutiara termasuk ke dalam kelas Pelecypoda. Hewan ini mempunyai rumah atau bisa juga disebut dengan
cangkok. Kulit mutiara (Pinctada
maxima) ditutupi oleh sepasang kulit tiram (Shell, cangkan),
yang tidak sama bentuknya, kulit sebelah kanan agak pipih, sedangkan kulit sebelah
kiri agak cembung. Spesies ini mempunyai diameter dorsal-ventral dan
anterior-posterior hampir sama sehingga bentuknya agak bundar. Bagian
dorsal bentuk datar dan panjang semacam engsel berwarna hitam. Yang berfungsi
untuk membuka dan menutup cangkang. Menurut
Rusyana (2011) cangkok/ cangkang tersebut
terdiri dari 3 lapisan yaitu:
1.
Periostrakum
Yaitu lapisan tipis paling luar yang terbuat dari bahan organik konkiolin.
2.
Prismatik
Yaitu lapisan bagian tengah yang terbuat dari kristal-kristal kapus atau
kalsium karbonat.
3.
Nakreas
Lapisan bagian dalam yang terbuat dari kristal-kristal kalsium karbonat dan
mengeluarkan bermacam-macam warna jika terkena cahaya. Sering juga disebut
lapisan mutiara. Lapisan nakreas dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel,
sedangkan lapisan periostrakum dari lapisan prismatik dihasilkan oleh bagian
tepi mantel.
C.
Struktur Anatomi Kerang
Mutiara (Pinctada maxima)
Struktur anatomi kerang
mutiara atau Pinctada maximaterdiri
dari beberapa komponen penting, diantaranya adalah :
1.
Kaki
Kerang mutiara juga berjalan dengan kaki kecil menyerupai bentuk kampak
kecil. Kaki tiram mutiara merupakan suatu organ
tubuh yang mudah bergerak dan berbentuk seperti lidah yang dapat memanjang dan
memendek. Kaki ini tersusun dari jaringan otot yang menuju ke berbagai jurusan,
sehingga dapat digunakan untuk bergerak terutama waktu masih muda. Sedangkan
setelah agak dewasa dan hidup menempel pada suatu substrat, kaki tidak lagi
dugunakan untuk bergerak, tetapi menggunakan byssusnya untuk menempel. Selain
itu, kaki tiram juga berfungsi untuk membersihkan kotoran yang mungkin menempel
pada insang maupun mantel.
Kaki yang ada dalam tubuh tiram tidak akan
dipergunakan lagi apabila tiram telah menempel dengan byssusnya. Pada waktu
masih muda sampai pada saat menemukan tempat yang cocok untuk menempel
digunakan kaki sebagai alat geraknya (locomotion) selain itu juga kaki
digunakan oleh tiram sebagai alat pembersih dari kotoran-kotoran atau partikel-partikel
pengganggu pada insang dan mantel. Pada bagian kaki ini terdapat byssus, yaitu
alat penempel tubuh pada substrat atau tempat yang disukai. Bentuk byssus ini
menyerupai rambut atau serat dan berwarna hitam. Kaki pada tiram tersusun oleh
suatu jaringan yang bersifat elastis yang bisa merenggang atau memanjang sampai
tiga kali dari keadaan normal.

Gambar 5.1 Anatomi tiram
mutiara (Pinctada maxima)
2.
Mantel
Mantel
merupakan jaringan yang dilindungi oleh sel-sel epithelial dan dapat
membungkus organ bagian dalam. Letaknya berada di antara cangkang bagian dalam
atau epithel luar dengan organ dalam atau mass viseralis. Sel-sel
dari epithel luar ini akan menghasilkan Kristal kalsium karbonat (CaCO3 ) dalam
bentuk Kristal aroganit yang lebih dikenal denga nama lapisan mutiara. Sel ini
juga membentuk bahan organik protein yang disebut kokhialin sebagai
bahan perekat Kristal kapur. Apabila potongan mantel ditransplantasikan ke
dalam tubuh tiram akan menghasilkan zat kapur.
3. Organ Bagian Dalam (Visceral mass)
Organ bagian dalam tubuh tiram
terdiri dari insang, mulut, jantung, otot-otot gonad dan susunan syaraf. Insang
berperan sangat penting dalam pernafasan dan pengumpulan makanan. Adanya
gerakan silia yang dimiliki insang mampu menyebabkan air masuk ke rongga mantel
(mantle cavity) melalui lubang
pemasukan (inhallent siphon). Makanan
yang terbawa oleh air, masuk ke dalam mulut dan air keluar kembali melalui
exhallent siphon.
Mulut tiram terletak pada
bagian ujung atas anterior yang terhubungkan oleh suatu aliran menuju organ
bagian dalam dan masuk melalui kerongkongan yang pendek, berbelok masuk
langsung melalui saluran kantong tipis pada perut dengan kulit luar (cuticle) kasar yang berfungsi untuk
memisahkan makanan.
Jantung terletak di bagian
punggung, terdiri dari satu bilik jantung bagian tengah dan dua cabang
auricula. Pembuluh darah depan dan satu pembuluh darah belakang akan membawa
darah (darah tidak berwarna) keluar dari jantung. Urat nadi anterior dan
posterior menyalurkan darah dari hati. Untuk sistem saraf, terdiri dari simpul
saraf pusat sebagai susunan saraf otak sederhana dengan tali urat saraf dan
alat perasa yang sederhana).
Tiram mutiara memiliki
sepasang otot yang mempunyai peranan penting di dalam tubuh tiram yaitu otot
adductor yang berfungsi dalam membuka cangkang dan otot penutup (retractor) yang berfungsi dalam proses
menutupnya cangkang.
Gonad merupakan organ
reproduksi tiram mutiara yang terdiri dari sepasang dan letaknya simetris.
Gonad jantan maupun betina yang telah tumbuh sempurna (matang gonad) akan
menyelimuti seluruh bagian organ dalam (perut, jantung, dan bagian utama usus),
tetapi gonad tidak menutupi bagian pangkal byssus. Induk tiram yang telah
matang kelamin dapat ditandai dari warna gonadnya, untuk induk jantan gonadnya
berwarna krem keputihan sedangkan induk betina berwarna kuning.
4.
Sistem Organ pada Kerang
Mutiara (Pinctada maxima)
Menurut Rusyana (2011) dalam
bukuny6a menerang kan bahwa kerang mutiaramemiliki 9 sitem organ diantaranya
adalah :
a.
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan pada kerang
mutiara terdiri dari mulut, esophagus pendek, lambung, intestin, rectum, anus.
Partikel makanan dan zat yang terlarut masuk ke dalam saluran masuk dengan
bantuan silia yang terdapat pada ingsang. Dengan bantuan silia makanan akan
terserap kedalan mulut, kemudian makanan yang berukuran besar akan dicerna oleh
bantuan mukosa sedangkan pasir-pasir yang ikut masuk kedalam mulut akan
terdorong oleh silia dan dikeluarkan di rongga mantel.
b.
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
terdiri dari jantung, pembuluh darah dan sinus. Di dalam jantung terdapat
ventrikel dan aurikel yang fungsinya mengalirkan darah.
c.
Sistem respirasi
Sistem respirasi kerang
mutiara terdapat pada ingsang dan mantel. Kerang mutiara memiliki dua pasang
ingsang (ctenidia) terletak menggantung pada masing-masing sisi kaki.
Masing-masing ingsang dibentuk oleh 2 buah lamella, yang masing-masing bersatu
pada sisi ventral. Lamella mengandung beberapa filamen ingsang yang diprkuat
oleh balok-balok kitin. Air akan masuk kedalam ingsang karena adanya kegiatan
dari silia yang membantu mengalirkan air.
Pertukaran gas terjadi di
dalam pembuluh darah ataub ruang yang trdapat di dalam sekat interlamella.
Perbuluh air pada kerang betina bentuknya menyerupai kantung, dan pada saat
musim kawin induk kerang betina akan menyimpan telur dan larfanya di dalam pembuluh
air tersebut selama musim reproduksi.
d.
Sistem ekskresi
Sistem ekskresi dilakukan
oleh dua buah ginjal yang terletak di bawah perikardium. Masing-masing ginjal
terdiri dari saluran terbuka yang berasal dari rongga-rongga perikardium
kemudian dilanjutkan ke saluran bersilia yang menuju ke kantung kemih yang
terdapat di ruangan suprabranchial.
e.
Sistem syaraf
Sistem syaraf pada tiram
mutiara terdiri atas tiga pasaang ganglion, yaitu: (1) ganglion anterior di
sebelah ventral lambung, (2) ganglion pedal pada kaki, (3) ganglion posterior
yang terletak di sebelah ventral dari otot aduktor posterior. Semua ganglion
tersebut saling berhubungan.
f.
Alat indera
Alat indera pada tiram
mutiara tidak berkembang dengan baik, tetapi terdapat juga (1) alat indera yang
berfungsi untuk mendeteksi cahaya (terdapat di sebelah sisi siphon) dan organ
taktil (terdapat di sepanjang sisi mantel), (2) statokis (dibagian kaki) yang
bertindak sebagai indera keseimbangan, (3) ospradium (terletak didalam sel sel
epitel yang berwarna kuning pada masing-masing ganglion vesceral sebalah atas),
berfungsi untuk menguji zat-zat kimia yang terlarut dalam air.
g.
Proses pembentukan mutiara
Menurut
Sonja (2014) pembentukan mutiara pada tiram berasal dari
benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh tiram. Ketika subtansi asing
seperti halnya butir-butir pasir masuk kedalam masuk kedalam batas antara
mantel bagian tepi dan katup (valve),
lapisan epitelium mantel menghasilkan lapisan mutiara dan membungkus subtansi
asing tersebut. Lapisan mutiara yang terbentuk kemudian dapat saja memecahkan
mantel epitelium dan masuk kedalam rongga mantel pada katup (valve).
h. Sistem reproduksi
Tiram mutiara mempunyai jenis kelamin terpisah, kecuali pada
beberapa spesies tertentu ditemukan sejumlah individu yang hermaprodit.
Perubahan kelamin (sex reversal)
biasanya terjadi pada sejumlah individu setelah memijah atau pada stadia awal
perkembangan gonad. Pengamatan terhadap tiram Pinctada maxima pada tahun 1939, hasilnya menunjukan bahwa jenis
kelamin tiram ternyata tidak tetap, sejumlah jantan berubah menjadi betina dan
sebaliknya betina bisa menjadi jantan (Mulyanto, 2002).
Bentuk gonad tebal mengembung, pada
kondisi matang penuh gonad menutupi seluruh organ dalam (perut, hati dan
lainnya) kecuali kaki. Secara eksternal sulit untuk membedakan antara gonad
jantan dan betina, utamanya pada stadia awal, keduanya berwarna krem
kekuningan. Tetapi setelah stadia matang penuh, gonad tiram Pinctada maxima
jantan berwarna putih krem, sedangkan betina berwarna kuning tua.
Pada stadia awal perkembangan gonad,
tiram jantan dan betina menunjukan perkembangan reproduksi yang sama, oleh
karena itu pada stadia II dan III warna gonad krem pucat. Pada stadia
gametogenesis yang lain, gonad jantan dan betina nampak sama jika diamati
secara ekternal.
Pada berbagai kasus di lapangan,
para praktisi (breeder)sering kali menggunakan induk stadia III dan IV untuk
pemijahan. Spesifikasi induk betina stadia III adalah gonad tersebar merata
hampir di seluruh jaringan organ, biasanya berwarna krem kekuningan. Sedangkan
induk stadia IV mempnyai ciri-ciri gonad mengembung, tersebar merata dan secara
konsisten akan keluar dengan sendirinya atau jika ada sedikit trigger. Oocyt
bebas dab terdapat di seluruh dinding kantong gonad. Hampir semua oocyt
berbentuk bulat dan berinti. Pengetahuan tentang biologi reproduksi tiram
mutiara sangat dibutuhkan untuk pengembangan industri budidaya mutiara,
khususnya memahami perkembangan gonad dan dinamika populasinya di alam.
Pengetahuan ini dapat digunakan untuk mengembangkan teknik pembenihan dan
perbaikan teknik penempatan inti bulat di dalam gonad pada budidaya mutiara.
D. Habitat dan Penyebaran Tiram Mutiara
Tiram mutiara jenis Pinctada sp. yang
banyak dijumpai di berbagai Negara seperti Pilipina, Thailand, Birma, Australia
dan perairan Indonesia, sebenarnya lebih menyukai hidup di daerah batuan karang
atau dasar perairan yang berpasir. Disamping itu juga banyak dijumpai pada
kedalaman antara 20 m – 60 m. Untuk perairan Indonesia sendiri jenid
tiram Pinctada maxima banyak terdapat di wilayah Indonesia
bagian timur, seperti Irian Jaya, Sulawesi dan gugusan laut Arafuru (Sutaman,
2006).
Kondisi
dan kualitas air yang berpengaruh terhadap pertumbuhan, ukuran dan kualitas
mutiara adalah sebagai berikut :
1.
Dasar perairan
Dasar
perairan secara fisik maupun kimia berpengaruh besar terhadap susunan dan
kelimpahan organisme di dalam air termasuk bagi kehidupan tiram mutiara.Adanya
perubahan tanah dasar (sedimen) akibat banjir yang menyebabkan dasar
perairan tertutup lumpur sering menimbulkan kematian pada tiram terutama
yang masih muda. Oleh karena itu dasar perairan yang berpasir atau berlumpur
tidak layak untuk lokasi budidaya tiram mutiara. Dasar perairan yang cocok
untuk budidaya untuk budidaya tiram mutiara ialah dasar perairan yang berkarang
atau mengandung pecahan-pecahan karang. Bisa juga dipilih dasar perairan yang
terbentuk akibat gugusan karang yang sudah mati atau gunungan-gunungan karang.
2.
Kedalam
Kedalaman
air dilokasi budidaya mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kualitas
mutiara. Berdasarkan penelitian semakin dalam letak tiram yang dipelihara,maka
kualitas mutiara yang dihasilkan akan semakin baik.Kedalaman perairan yang
cocok untuk budidaya tiram mutiara ialah berkisar antara 15 m s/d 20 m. Pada
kedalaman ini pertumbuhan tiram mutiara akan lebih baik.
3.
Arus air
Banyak
sedikitnya kelimpahan plankton sebagai makanan alami tiram sangat tergantung
pada kuat tidaknya arus yang mengalir dilokasi tersebut. Tiram mutiara memiliki
sifat filter feeder. Oleh karena itu tiram mutiara akan mudah kelaparan pada
kondisi arus yang terlalu kuat yang terjadi selama berjam-jam dalam sehari.
Lokasi
yang cocok untuk budidaya tiram mutiara ialah yang terlindung dari arus yang
kuat. Disamping itu pasang surut yang terjadi mampu menggantikan massa air
secara total dan teratur,sehingga ketersediaan oksigen terlarut maupun plankton
segar dapat terjamin.
4.
Salinitas
Kualitas
mutiara yang terbentuk dalam tubuh tiram dapat dipengaruhi oleh kadar salinitas
yang terlalu tinggi, warna mutiara menjadi keemasan. Sedangkan pada kadar
salinitas di bawah 14% atau di atas 55% dapat mengakibatkan kematian tiram yang
dipelihara secara massal.
Sebenarnya
tiram mutiara ini mampu bertahan hidup pada kisaran salinitas yang luas,yaitu
antara 20% – 50%. Tetapi salinitas yang terbaik untuk pertumbuhan tiram mutiara
adalah 32% – 35%.
5.
Suhu
Suhu
memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan lapisan mutiara dan
pertumbuhan tiram itu sendiri.Di beberapa Negara, pertumbuhan tiram mutiara
yang ideal menunjukan kisaran suhu yang berbeda-beda. Di jepang, misalnya,
pertumbuhan yang terbaik berkisar antara 200 C – 250 C, sebab pada suhu di atas 280 C
menunjukan tanda-tanda yang melemah. Hal ini bisa dimengerti, karena rata-rata
suhu harian di jepang masih relative rendah, walupun musim panas. Sedangkan di
teluk Klutch India, pertumbuhan yang pesat dicapai pada suhu anatara 230 C – 270 C.
Untuk
Negara kita sendiri yang beriklim tropis, pertumbuhan yang terbaik dicapai pada
suhu antara 280 C – 300 C. Pada
iklim ini ternyata sangat menguntungkan untuk budidaya tiram mutiara, sebab
pertumbuhan lapisan mutiara dapat terjadi sepanjang tahun. Sedangkan Negara
yang memiliki empat musim (iklim sub-tropis) biasanya pertumbuhan tiram mutiara
tidak terjadi sepanjang tahun, karena pada suhu air di bawah 130 C
(musim dingin) pelapisan mutiara atau penimbunan zat kapur akan terhenti.
6.
Kecerahan
Banyak
sedikitnya sinar matahari yang menembus ke dalam perairan sangat tergantung
dari kecerahan air. Semakin cerah perairan tersebut, maka semakin dalam sinar
yang menembus ke dalam perairan. Demekian pula sebaliknya.Untuk keperluaan
budidaya tiram mutiara selayaknya dipilih lokasi yang mempunyai kecerahan
antara 4,5 m – 6,5 m, sehingga kedalaman pemeliharaan bisa diusahakan antara 6
m – 7 m. sebab biasanya tiram yang dibudidayakan diletakkan di bawah kedalaman
atau kecerahan rata-rata.
7.
Kesuburan perairan
Tiram sebagai binatang yang
tergolong filter feeder hanya mengandalakan makanan dengan
menyerap plankton dari perairan sekitar, sehingga keberadaan pakan alami
memegang peranan yang sangat penting. Sedangkan keberadaan pakan alami itu
sendiri sangat berkaitan erat dengan kesuburan suatu perairan.
Pada
kondisi perairan yang kurang subur (tercemar), komposisi pakan alami jumlahnya
akan sangat sedikit, sehingga kurang mendukung untuk penyediaa pakan yang
diperlukan tiram. Padahal tiram yang dipelihara dalam laut, jelas tidak mungkin
diberi pakan tambahan sebagaimana ikan atau udang yang dipelihara dalam tambak.
Oleh karena itu lokasi budidaya pada kondisi perairan yang subur mutlak
diperlukan.
E. Peranan Tiram Bagi Manusia
Tiram mutiara
banyak dimanfaatkan oleh manusia karena dapat menghasilkan perhiasan berupa mutiara.
Mutiara dihasilkan dari lapisan epitelium mantel yang menghasilkan lapisan mutiara dan
membungkus subtansi asing yang masuk ke dalam tubuh tiram mutiara tersebut.
Para pembudidaya mutiara biasanya senganja melekatakan subtansi asing ke dalam
tubuh mutiara tersebut agar tiram mutiara dapat membentuk sebuah mutiara
(Mulyanto,2002). Pembudidaya mutiara biasa
meletakan sebuah benda bulat atau yang biasa mereka sebut dengan inti mutiara
ke dalam tubuh tiram yang nantinya akan dilapisi oleh tiram tiram dengan
lapisan mutiara. Diletakannya inti mutiara tadi untuk menjaga bentuk mutiara
yang dihasilkan oleh tiram agar berbentuk bulat sempurna. Apabila mutiara yang
dihasilkan oleh tiram tidak sempurna atau cacat dapat mengurangi nilai jual
dari mutiara tersebut.
Selain dapat menghasilkan mutiara,
manfaat lain dari tiram adalah dapat dikonsumsi oleh manusia karena rasanya
yang lezat dan banyak dijadikan menu olahan di restoran-restoran selain rasanya
yang lezat tentunya tiram banyak sekali mengandung manfaat diantanyanya adalah
sebagai sumber propein, zing, asam amino, zat besi dan rendah lemak serta
kolesterol.
Menurut Sujono dalam artikelnya zing yang terkandung pada tiram sangat bermanfaat bagi kaum lelaki karena dapat menjaga kualitas dari
sperma yang sangat membantu kesuburan lelaki. Zing juga sebagai nutrisi dari
sperma sehingga kualitas sperma akan terjaga serta membantu memproduksi hormon
testosteron pada lelaki. Selain itu zat besi yang terkandung dalam tiram sangat
berguna untuk pembentukan hemoglobin, yaitu zzat dalam darah yang berfungsi
mengangkut oksigen dalam tubuh. Rendahnya hemoglobin dapat menyebabkan penyakit
anemia. Sementara para ahli gizi mengatakan asam amino tirosin dapat
meningkatkan suasana hati dan mengatur kadar stess.
Tiram mutiara juga dapat
menjadi bio indikator perairan yang jernih dan belum tercemar. Hal tersebut
dikarenakan tiram mutiara tidak dapat hidup pada lingkungan yang tercemar.
F.
Peranan Tiram Mutiara dalam
Segi Islam
Tiram mutiara
adalah salah satu dari banyak kekayaan laut yang bermanfaat bagi manusia. Laut
adalah sebuah ekosistem dimana sangat berperanm bagi manusia. Dari laut umat
manusia dapat terpenuhi kebutuhan ekonomi, kebutuhan pangan dan sumber nutrisi
yang baik bagi manusia. Di zaman yang serba canggih sekarang banyak obat-obatan
yang diambil dari laut. Begitu juga dengan tiram mutira (pinctada maxima),
kerang mutiara adalah salah satu dari kekayaan laut yang allah ciptakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Dari hewan tersebut dapat mengambil mutiara yang
dipakai untuk perhiasan kemudian kandungan gizi tiram sangat bermanfaat karena
banyak mengandung protein dan zing yang berguna bagi manusia.

Artinya : Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan
(untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan
kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat
bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari
karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. (QS. An-Nahl [16] : 14).

Artinya : Tuhan-mu adalah yang melayarkan kapal-Kapal
di lautan untukmu, agar kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya
Dia adalah Maha Penyayang terhadapmu.(QS. Al Isra [17] : 66)
Allah SWT adalah
maha penyayang, diantara salah satu buktinya adalah telah menciptakan salah
satu spesies tiram dimana dari hewan tersebut manusia dapat memperoleh sumber
makanan yang disertai gizi tinggi. Selain itu,
sebagai sumber rezeki dimana manusia dapat memperoleh rezeki dari hasil
usaha yang didapat dari mutiara. Manusia melihat bukti-bukti kekuasaan Allah di
daratan dan lautan bahwa Allah-lah yang memperlayarkan bahtera untuknya.
Sehingga ia dapat memindahkan rezeki dan makanan-makanannya ke tempat yang
jauh.
Dalam hadist yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairoh Radhiallohu ‘anhu bahwasanya rasulullah bersabda
:
اِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الجَمَالْ
Atrinya : sesungguhnya alloh itu indah
dan menyukai keindahan.
Dalam hadist ini
menjelaskan bahwasanya Alloh menyukai keindahan. Salah satu buktinya dengan
menghiasi dasar lautan dengan banyak spesies hewan yang hidup di dasar laut
diantaranya adalah hewan dari fillum porifera dan spesies tiram mutiara.
Manusia sebagai Khalifah di bumi wajib menjaga keindahan tersebut agar tetap
lestari. Apabila ekosistem rusak, memberi dampak negatif bagi manusia salah
satunya manusia tidak bisa memanfaatkan kekayaan laut sebagai sumber pangan dan
juga sebagai sumber rezeki bagi kehidupan manusia.

Artinya : Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan”Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, niscaya aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu
mengingkari (nikmatku) maka aza-Ku sangat berat (Q.S. Ibrahim (7)).
Dengan kekayaan laut yang Allah limpahkan
kepada manusia tentunya harus disyukuri. Salah satu cara mensyukurinya adalah
dengan menjaganya dan tidah mengambilnya secara berlebihan contohnya mengambil
kekayaan alam dengan cara yang dapat merusak lingkungan. Allah berkata dalam
kitabnya yang agung jika kita bersyukur niscaya Allah akan menambah nikmat yang
kita terima, dan apabila kita kufur/tamak niscaya azab Allah itu pedih.
Tiram mutiara (Pinctada maxima)
adalah hewan Mollusca dari klas Pellecypoda. Hewan ini mempunyai
keistimewaan karena dapat menghasilkan mutiara, sebuah perhiasan yang nilai
ekonomisnya besar. Selain dapat menghasilkan mutiara, hewan ini sering dan
digemairi manusia karena rasanya yang lezat dan gizinya yang berlimpah. Dalam
tubuh tiram mengandung protein, zat besi, kalsium dan zing yang sangat berguna
bagi tubuh. Tiram juga dapat dijadikan bioindikator sebuah perairantercemar
atau tidak karena tiram tidak bisa hidup dalam lingkungan yang tercemar.
Kita berharap semoga Allah tetap menjaga
kekayaan laut kita agar kita sebagai manusia dapat mentadaburinya dan
memperoleh rezeki dari kekayaan laun tersebut, salah satunya adalah dari pesies
tiram mutiara (Pinctada maxima).
BAB
III
KESIMPULAN
2.
Tiram mutiara
banyak dimanfaatkan oleh manusia karena dapat menghasilkan perhiasan berupa
mutiara. Mutiara dihasilkan dari lapisan
epitelium mantel yang menghasilkan
lapisan mutiara dan membungkus subtansi asing yang masuk ke dalam tubuh tiram
mutiara tersebut
3. Tiram
mutiara adalah salah satu dari banyak kekayaan laut yang bermanfaat bagi
manusia, sebagaimana dijelaskan Allah dalam kitabnya yang agung yaitu Al-Quran..
Komentar
Posting Komentar